PALU, MERCUSUAR – Kepala SMK Negeri 7 Palu, Ashar Nurdin, menargetkan tahun 2020 SMKN 7 Palu telah menjadi sekolah rujukan. Menurutnya, hal itu membutuhkan proses yang panjang, sehingga persiapan yang matang perlu dilakukan.
“Untuk mewujudkan target tersebut, saat ini kami terus berbenah diri dan menyiapkan segala sesuatunya. Tetapi, masih ada beberapa kendala yang perlu perhatian pemerintah untuk menyelesaikannya,” kata Ashar belum lama ini.
Kendala tersebut terkait dengan pengadaan sarana prasarana yang dibutuhkan, dalam menunjang praktik siswa, revitalisasi bangunan dan penambahan luas area sekolah.
“Sebab area SMKN 7 Palu yang sekarang, belum memenuhi kriteria sebagai sekolah rujukan. Untuk itu, sebagai jalan keluarnya, SMKN 7 Palu perlu membuka kampus dua, agar dapat memenuhi kriteria sebagai sekolah rujukan,” ujarnya.
Selain itu, SMKN 7 Palu juga harus memenuhi jumlah siswa minimal 500 orang, sementara jumlah siswa saat ini masih dibawah 500 orang.
Untuk itu, saat ini pihaknya gencar melakukan promosi melalui beragam cara, di antaranya mengikutsertakan siswa dalam setiap iven yang ada. Kemudian, membuka berbagai ekstrakurikuler, sebagai wadah kreasi para siswa, sehingga dapat mengasah bakat para siswa dan berprestasi di bidang tersebut.
Ashar mengungkapkan, upaya untuk mencapai target tersebut akan terus dilakukan, salah satunya membangun kerjasama dengan seluruh dinas terkait. Dirinya meyakini pada 2020, SMKN 7 Palu dapat ditetapkan menjadi sekolah yang berstatus rujukan atau unggulan di bidang kemaritiman.
“Sesungguhnya kami menginginkan status tersebut dapat diperoleh dengan cepat. Namun, kenyataannya, SMKN 7 Palu masih perlu bersabar dan bekerja keras untuk mewujudkan hal tersebut,” ujarnya. UTM
