PALU, MERCUSUAR – Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nopain Andusti, mengungkapkan saat ini BKKBN sedang menyusun panduan agar duta Generasi Berencana (GenRe) dapat meluas hingga ke desa.
“Dengan begitu, peran duta GenRe akan semakin optimal bagi pembangunan remaja,” kata Nopain, melalui virtual pada pengukuhan Forum GenRe dan pemilihan Duta GenRe tingkat Provinsi Sulteng, medio pekan lalu.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura melalui Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Dahri Saleh menyampaikan pemerintah mengajak remaja maupun masyarakat secara umum untuk menekan tiga masalah yang dihadapi remaja saat ini yaitu pernikahan dini, seks pranikah, serta penyalagunaan narkoba.
Ia juga menyebutkan, pemerintah telah melakukan langkah-langkah strategis, salah satunya terkait percepatan penurunan stunting,
“Baru-baru ini, telah ditandatangani SK Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dikomandoi Wakil Gubernur. TPPS ini menggunakan pendekatan multisektoral yang terintegrasi. Sehingga stunting dapat tercegah,” kata Dahri.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah sedang menyiapkan program percontohan penurunan kemiskinan dan stunting di wilayah Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong, yaitu program Siap Gencar dan Aman Stunting yang tengah digodok oleh Bappeda Provinsi Sulteng.
“Sedangkan untuk perkawinan anak, sudah ada program integrasi perkawinan anak ‘patujua’ (menuju tujuan bersama). Untuk itu, harapan saya dengan adanya kegiatan apresiasi duta GenRe dan jambore ajang kreativitas GenRe, kiranya kita dapat meningkatkan kepedulian dan peran serta generasi muda, untuk bahu membahu mendukung program pemerintah terutama yang terkait dengan remaja,” harapnya.
Dahri juga menyampaikan harapan Gubernur, agar Bupati dan Wali Kota se-Sulteng melalui dinas dan instansi terkait bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan swasta, memberikan dukungan penuh dalam menurunkan angka pernikahan dini anak di Sulawesi Tengah. */IEA