BESUSU BARAT, MERCUSUAR – Puluhan massa yang tergabung dalam Keluarga Muda Nahdatul Ulama (NU) Sulawesi Tengah (Sulteng), yang terdiri dari PW Ansor Sulteng, PW IPNU Sulteng, IPPNU dan PC PMII Kota Palu, mendatangi Mapolda Sulteng di Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Rabu (2/5/2018).
Kedatangan Keluarga Muda NU ini, untuk mendesak kepada jajaran Polda Sulteng untuk segera menangkap Gus Nur alias Sugi Nur Raharja, Pimpinan Pondok Pesantren Tanfidz Qur’an dan Majelis Dzikir Karomah 13, yang telah menghina, menghujat serta menistakan NU, melalui media sosial.
Koordinator lapangan (Korlap), Muhammad Kaharu dalam orasinya menegaskan, apa yang dilakukan Gus Nur telah mengusik ketenangan serta menyakitkan hati Jam’iyah NU, Ansor dan Banser di Sulteng.
Menurutnya, Gus Nur telah menyebarkan ujaran kebencian melalui media sosial. Hal ini tidak hanya bertentangan dengan undang-undang, namun upaya ingin memecah belah persatuan sesama anak bangsa.
Olehnya itu, Keluarga Muda NU Sulteng mendesak kepada Polda Sulteng, untuk memproses secara hukum terhadap Gus Nur, yang telah menyebarkan ujaran kebencian serta pencemaran nama baik NU dan Ansor.
“Selain itu, kader muda NU juga menghimbau kepada masyarakat, untuk tidak membuat dan menyebarkan berita hoax serta penyataan-pernyataan yang menyinggung organisasi dan pemerintah, demi tegaknya negara NKRI,” kata Muhammad Kaharu
Usai menyampaikan orasi, perwakilan massa yang didampingi Kuasa Hukum Moh Rizky Lembah, SH. MH, mengadukan Gus Nur ke Dit. Reskrimsus Polda Sulteng, atas dugaan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian.
Laporan tersebut dibuat Muhammad Kaharu, Rabu (2/5/2018) yang diterima Kanit II Kompol Hasmun F Efendi, SE, dengan laporan polisi nomor TBLP/14/V/2018/Dit.Reskrimsus.
Gus Nuril diadukan tentang kasus SARA dan atau penghinaan dan atau pencemaran nama baik melalui media elektronik. BOB