PALU, MERCUSUAR – Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, H. Ma’sum Rumi, mengingatkan bahwa fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat untuk melaksanakan ibadah ritual saja.
“Tetapi juga sebagai sarana untuk memfasilitasi berbagai upaya pemberdayaan umat. Baik di bidang pendidikan, ekonomi, maupun sosial dan budaya,” kata Ma’sum, saat memberi sambutan pada Musyawarah Wilayah (Muswil) III Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Sulteng, di salah satu hotel di Palu, Jumat (21/1/2022).
Ia juga menyampaikan, melalui Masjid umat Islam terus diingatkan untuk bersatu dalam akidah dan ibadah, toleran terhadap masalah-masalah furuiyyah, serta mengedepankan prinsip saling melindungi dalam menjalankan muamalah dan ukhuwah.
Pada kesempatan tersebut, Ma’sum menginformasikan bahwa saat ini terdapat 3.563 masjid dan 1.210 musala dalam berbagai tipologi, yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah.
Terkait hal itu, Ma’sum turut menyoroti kondisi berbagai Masjid di daerah-daerah. Seperti kondisi kebersihan tempat wudhu dan toilet, yang menurutnya masih banyak belum terawatt dengan baik.
Selain itu, ia mengingatkan kepada Masjid untuk dapat memerhatikan jumlah jemaah salat lima waktu, kompetensi imam masjid, serta perlu adanya peningkatan insentif pegawai syara.
“Diharapkan ini juga menjadi perhatian dari pengurus DMI Sulteng serta DMI Kabupaten dan Kota, serta lembaga terkait,” imbuh Ma’sum.
Ma’sum juga berharap agar pengurus DMI Sulteng dapat memberdayakan Masjid sebagai sarana edukasi utama bagi generasi muda, melalui metode dakwah milenial. Selain itu, Masjid juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana tahfidzul Qur’an, Tafsir Al-Quran, dan Taman Pengajian Al-Quran.
“Juga diharapkan memberdayakan masjid sebagai sarana mengembangkan bakat dan keterampilan bagi generasi muda, dan DMI Sulteng dapat mendorong masjid menciptakan kemakmuran umat melalui optimalisasi Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) bekerja sama dengan Baznas dan BMT atau Majelis Ta’lim,” pungkasnya. */IEA
