PARIGI, MERCUSUAR – Terpilih secara aklamasi, Ridwan Hi Nontji resmi menjabat Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), menggantikan Teguh Afrianto yang masa jabatanya sudah berakhir.
Pemilihan ketua baru HIPMI Kabupaten Parmout tersebut, berdasarkan hasil Musyawarah Cabang ke- III pada Kamis (29/9/2022), yang digelar di Aula Bappelitbangda, dengan tema “Mewujudkan Pengusaha Muda Daerah Menjadi Tuan Rumah di Daerah Sendiri”.
Ketua Panitia Pelaksana, Arif Budiman mengatakan, berdasarkan tema, BPC HIPMI Parmout memiliki visi dalam membangun ekonomi daerah melalui pengusaha lokal ke depan.
Untuk itu, ia berharap pengusaha muda Parmout dapat memanfaatkan waktu, untuk sharing pengalaman dengan anggota BPD Sulteng, khususnya terkait strategi pengembangan usaha agar bisa bersaing di tingkat nasional.
Ia juga mengatakan, momen tersebut juga sebagai ajang silaturahmi antara BPC dan BPD, sehingga bisa bertukar pengalaman, serta saling memberi masukan, terkait strategi usaha yang ada di daerah.
Sementara itu, Sekretaris HIPMI Parmout, Rusli mengatakan, sebelum melaksanakan Muscab, pengurus serta panitia telah melakukan tahapan penjaringan calon ketua umum.
Setelah melalui proses serta mekanisme yang telah ditentukan, tim penjaringan telah mendapatkan calon tunggal, yaitu Ridwan Hi Nontji.
Dikatakannya, Kabupaten Parmout memiliki sumber daya alam yang luar biasa, baik itu darat maupun laut. Tentunya sumber daya yang telah tersedia tersebut, merupakan potensi yang harus dimanfaatkan oleh putra daerah sebagai pengusaha muda, untuk mengembangakan daerah.
Olehnya itu, pihaknya berharap, pemuda di Kabupaten Parmout menjadi pengusaha nasional, bukan hanya di tingkat lokal.
Sementara itu, Ketua BPC HIPMI Kabupaten Parmout terpilih, Ridwan Hi Nontji mengatakan, untuk mengembangkan program ke depan, pihaknya akan bekerjasama dengan OPD terkait, seperti Dinas Koperasi dan UMKM serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Perizinan.
Selain itu, tentunya pihaknya akan bekerjasama dengan pihak perbankan yang ada di Parmout, untuk pengembangan usaha ke depan.
“Selama ini tidak jalan, karena tidak adanya kerjasama ataupun mitra kerja. Selain itu, tidak sinkronnya HIPMI dengan pemerintah” tandasnya.
Olehnya kata dia, dengan adanya HIPMI di Parmout, tentunya akan mulai membantu UMKM yang ada. Kata dia, berdasarkan data yang ada, di Parmout terdapat 24.801 UKM, namun data yang ada tersebut akan kembali divalidasi, apakah jumlah rilnya seperti data yang ada, tentunya nantinya akan dibantu untuk pengembangan usahanya.
“Kami akan melakukan terobosan pemasaran hasil usaha yang ada di Parmout, untuk ekspansi keluar daerah,” tutupnya. TIA
