PALU, MERCUSUAR – Dua siswa SMA Al-Azhar Mandiri Palu, Nabila Triana dan Herditha Asya Putri, berhasil lolos mewakili Indonesia, untuk berlaga di ajang The Intel International Science and Engineering Fair (ISEF) di Kota Pittsburgh, Pensylvania, Amerika Serikat, pada awal Mei mendatang.
Sebelum berangkat, mereka berkunjung ke Kantor Gubernur untuk berpamitan ke Gubernur Sulteng,Longki Djanggola. Nabila dan Herditha yang didampingi Kepala SMA Al-Azhar Mandiri Palu, Abdull Basit Arsyad
“Kami menyampaikan kepada pak gubernur, dua siswa kami berangkat ke Amerika, sekaligus menjadi perwakilan Indonesia Timur. Ini akan menjadi prestasi yang membanggakan buat Sulteng, karena siswanya lolos mewakili Indonesia,” ujar Basit.
Dua siswanya mendapatkan tiket pada ajang Intel ISEF, setelah karya ilmiah mereka lolos sebagai pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) di Jakarta yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Nabila dan Herditha akan berangkat pada 6 Mei mendatang, didampingi guru pembimbing yang akan menyusul pada 10 Mei. Basit berharap, siswanya bisa melakukan yang terbaik, agar mengharumkan nama bangsa, khususnya daerah Sulawesi Tengah.
“Siapa tahu mereka bisa masuk nominasi, tentu akan membawa nama harum bangsa dan daerah. Saya ucapkan terima kasih kepada bapak gubernur dan ibu, yang telah banyak membantu kami,” tutur Basit.
Sementara, Gubernur Longki dalam kesempatannya, menyampaikan apresiasi kepada Nabila dan Herditha. Gubernur juga mengapresiasi SMA Al-Azhar Mandiri Palu, yang telah banyak menorehkan prestasi mengharumkan nama daerah.
“Selamat yah, semoga adik-adik sukses dan membawa nama harum bangsa dan negara. Kalau bangsa dan negara sudah harum, otomatis daerah juga harum,” ucap gubernur.
Nabila saat ditemui, mengaku sudah siap berlaga dengan perwakilan dari berbagai belahan dunia di ajang Intel ISEF. Dia menjelaskan, penilitian yang akan dipaparkannya nanti yakni tanda berbiak burung Maleo dilihat dari warna bulu dada. Penelitian itu dilakukannya bersama Herditha dalam kurun waktu satu setengah tahun di Taman Nasional Lore Lindu.UTM