MOROWALI, MERCUSUAR – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Morowali menggelar pelatihan khusus mencetak tenaga operator alat berat untuk dipekerjakan di perusahaan itu.
Menurut Manager Departemen Sumber Daya Manusia PT IMIP Achmanto Mendatu kegiatan pelatihan itu digelar akibat sulitnya mencari tenaga kerja yang memiliki keahlian sebagai operator alat berat.
“Sejak tahun 2017 kami sudah membuka lowongan kerja untuk 2.000 operator alat berat, tapi sampai saat ini yang mendaftar dan dianggap memenuhi persyaratan tidak mencapai setengahnya,” jelasnya.
Dijelaskannya, pada bulan April 2018 pihaknya bersama Disnakertrans Morowali berkeliling dan mensosialisasikan kegiatan pelatihan tersebut ke seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Morowali. Tujuan untuk menjaring peserta pelatihan sebanyak-banyaknya, karena kebutuhan tenaga operator alat berat di PT IMIP besar.
Namun untuk gelombang pertama, dari target 200 orang peserta pelatihan operator alat berat, jumlah warga Kabupaten Morowali yang mendaftar di kantor Disnakertrans hanya berjumlah 60 orang atau belum mencapai setengah dari target.
“Kami juga kaget, padahal pelatihan ini gratis loh, seluruh biayanya termasuk unit-unit alat berat yang digunakan dalam pelatihan ditanggung oleh PT IMIP,” kata Mendatu.
Ditambahkannya, untuk sementara pelatihan dikhususkan untuk warga Kabupaten Morowali.
Terkait minimnya peserta pelatihan, ia mengaku tak mengetahui penyebabnya. Meski demikian, pihaknya terus berkomunikasi dengan Pemkab Morowali agar jumlah peserta pelatihan operator alat berat bisa bertambah.
“Tapi itu ada batasnya. Jika benar-benar tak ada lagi warga Morowali yang berminat mengikuti pelatihan ini, sementara kebutuhan kami akan tenaga operator alat berat yang ahli dan cakap terus bertambah, otomatis kami akan memberi peluang kepada warga di luar Kabupaten Morowali,” ujarnya.
Sementara Senior Vice Presiden PT IMIP Slamet Viktor Panggabean mengatakan pihaknya memperkirakan kebutuhan tenaga kerja ahli di kawasan PT IMIP akan terus bertambah, seiring masuknya sejumlah investasi baru di tempat itu.
“Tiga pabrik dan dua PLTU saat ini sedang dalam persiapan untuk dibangun. Tentunya ini membutuhkan tenaga-tenaga operator alat berat yang ahli, syukur-syukur kalau kami bisa mendapatkan yang sudah tersertifikasi,” katanya.
Menurut Slamet, pihaknya sampai saat ini masih fokus untuk lebih memprioritaskan tenaga kerja asal Kabupaten Morowali. Namun karena fakta di lapangan memperlihatkan bahwa jumlah peserta pelatihan tak mencapai setengah dari kuota yang disiapkan, maka pihaknya mulai membuka komunikasi dengan Disnakertrans Provinsi Sulteng.
“Semoga peserta pelatihan bisa bertambah dan tenaga kerja lokal ahli yang kami butuhkan untuk operasional pabrik juga bisa terpenuhi,” singkat Slamet. BBG